DISEMINASI INFOTEK AKUAKULTUR BAGI POKDAKAN DI KOTA BANJARBARU

  • Siti Aisiah Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
  • Ririen Kartika Rini Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
  • Olga Olga Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
  • Untung Bijaksana Prodi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Abstract

Program Studi Akuakultur Fakultas Perikanan dan Kelautan ULM  mempunyai tiga laboratorium untuk pelaksanaan kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu Laboratorium Basah untuk kegiatan pembenihan ikan dan pembesaran, Laboratorium Nutrisi Ikan untuk kegiatan nutrisi, formulasi pakan, mikrobiologi nutrisi, dan pengembangan probiotik, Laboratorium Hama dan Penyakit Ikan untuk kegiatan pengendalian penyakit ikan. Kegiatan ini mencakup penyuluhan secara terintegrasi antar laboratorium. Tujuan utama adalah menyampaikan Infotek Akuakultur bagi Pokdakan di Kota Banjarbaru, serta meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khalayak sasaran dalam tiga bidang keahlian akuakultur yaitu pembenihan, nutrisi ikan (membuat media sistem bioflok), pembesaran ikan dan pemberian pakan, dan pengendalian penyakit ikan yang ramah lingkungan, pencegahan dengan pemberian vaksin dan pengobatan dengan menggunakan bahan aktif dari alam. Metode pendekatan dalam tiga tahap, yaitu persiapan, pelaksanaan dan evaluasi.  Metode evaluasi menggunakan uji T, melalui pengumpulan data pre-test dan post-test. Target yang disasar adalah 16 pembudidaya`ikan di Kota Banjarbaru. Hasil evaluasi menunjukkan para pembudidaya ikan sangat antusias pada saat pelaksanaan penyuluhan dan pengenalan kegiatan yang dilaksanakan pada masing-masing laboratorium. Evaluasi tingkat pemahaman dan penguasaan materi bahwa terjadi peningkatan 85 % wawasan, pengetahuan dan pemahaman tentang penerapan cara budidaya ikan yang baik dan benar berdasarkan informasi dan teknologi yang didapatkan saat pelaksanaan kegiatan diseminasi.

References

Aiyushirota. 2009. Konsep Budidaya Udang Sistem Bakteri Heterotrof dengan Bioflocs. Dikutif dari www.aiyushirota.com diakses pada 4 Februari 2020.

Avnimelech Y. 2007. Feeding with microbial flocs by tilapia in minimal discharge biofloc technology ponds. Aquaculture 264: 140–147.

Gawda, A., Majka, G., Nowak, B., & Marcinkiewicz, J. 2017. Air pollution, Oxidative stress, and Exacerbation of Autoimmune Diseases. Central European Journal of Immunology. 42(3): 305-312.

Kementerian Kesehatan, BPPSDMK. 2014. Buku Ajar Imunisasi. Jakarta: Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan.

Maharani, F. 2014. Biofolk Technology Application on the Cultivation of Nila Fish Seed (Oreochromis niloticus). [Tesis] Program Pascasarjana. Universitas Terbuka Jakarta.

Manser, R. and H. Siegrist.2006. Activated Sludge –Biofilm Flocs. Eawag News, 60e:28-30.

Mara, D., 2004. Domestic waste water treatment in developing countries. Earthscan. UK. 293p.

Moriarty, D.J.W. 1996. Microbial Biotechnology for Suitable Aquaculture. INFOFISH International 4 (96): 23-28.

Prapanza, E & Maryanto, L. 2003. Khasiat & Manfaat Sambiloto: Raja Pahit Penakluk Aneka Penyakit. In AgroMedia Pustaka. (pp. 3–9).
Published
2022-06-30
How to Cite
Aisiah, S., Rini, R. K., Olga, O. and Bijaksana, U. (2022) “DISEMINASI INFOTEK AKUAKULTUR BAGI POKDAKAN DI KOTA BANJARBARU”, Aquana: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 3(1), pp. 41-49. doi: 10.20527/aquana.v3i1.36.