PENYULUHAN PELESTARIAN EKOSISTEM LAMUN (SEAGRASS) PADA MASYARAKAT PANTAI KASTELA, PULAU TERNATE

  • Mesrawaty Sabar Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun
  • Muhammad Irfan Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun
  • Nursanti Nursanti Program Studi Budidaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun
  • Ardan Samman Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun
  • Fajria Dewi Salim Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Khairun
  • Bahtiar Bahtiar Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Khairun

Abstract

Permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat pesisir pantai di kelurahan Kastela adalah terbatasnya pengetahuan dan pemahaman tentang jenis-jenis lamun, fungsi dan manfaat ekologis ekosistem lamun, pengetahuan tentang potensi ancaman kerusakan terhadap ekosistem lamun, dan upaya-upaya untuk pelestarian ekosistem lamun, akibatnya peran masyarakat dalam pelestarian lamun juga masih terbatas. Tujuan penyuluhan ini untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat pantai tentang pentingnya pelestarian lamun di pesisir sebagai salah satu ekosistem penyangga yang penting secara ekologis, serta memiliki manfaat secara ekonomis. Peserta pelatihan adalah masyarakat yang bermukim di pesisir pantai Kastela di pulau Ternate. Pelaksanaan penyuluhan ini terdiri atas beberapa tahapan, yaitu tahapan survei awal, tahap penyuluhan, dan tahap evaluasi kegiatan. Peserta penyuluhan pelestarian ekosistem lamun memiliki persepsi yang positif terhadap penyuluhan yang dilaksanakan, baik dari segi substansi materi penyuluhan yang disajikan maupun metode penyajiannya.

References

Bortone, S. A. (2000). SEAGRASSES Monitoring, Ecology, Physiology, and Management (Michael J. Kennish (ed.)). CRC MARINE SCIENCE SERIES PRESS.
Duarte, C. M., Borum, J., Short, F. T., & Walker, D. I. (2008). Seagrass ecosystems: Their global status and prospects. Aquatic Ecosystems: Trends and Global Prospects, November 2017, 281–294. https://doi.org/10.1017/CBO9780511751790.025
Fahruddin, M., Yulianda, F., & Setyobudiandi, I. (2017). Density and the Coverage of Seagrass Ecosystem in Bahoi Village Coastal Waters, Notrh Sulawesi. Jurnal Ilmu Dan Teknologi Kelautan Tropis, 9(1), 375–383. https://doi.org/10.29244/jitkt.v9i1.17952
Gatta, R., Nessa, N., Jompa, J., & Ambo-Rappe, R. (2020). Spatial variation of nutritional content in enhalus acoroides (L.f.) royle seeds and seed pods. Future of Food: Journal on Food, Agriculture and Society, 8(1), 1–12. https://doi.org/10.17170/kobra-202003241096
Heithaus, M. R., Wirsing, A. J., & Dill, L. M. (2012). The ecological importance of intact top-predator populations: A synthesis of 15 years of research in a seagrass ecosystem. Marine and Freshwater Research, 63(11), 1039–1050. https://doi.org/10.1071/MF12024
Ibrahim, P. S., Yalindua, F. Y., & Huwae, R. (2020). Community structure of seagrass fishes in Ternate, North Moluku Waters. Bawal, 12(1), 19–29. http://dx.doi.org/10.15578/bawal.12.1.2020.19-29
Jayanti, A. R. (2020). Manfaat Padang Lamun Sebagai Penyeimbang Ekosistem Laut Di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu. JURNAL GEOGRAFI Geografi Dan Pengajarannya, 18(1), 1. https://doi.org/10.26740/jggp.v18n1.p1-14
Kaya, A. O. W. (2017). Komponen Zat Gizi Lamun Enhalus acoroides ASAL Kabupaten Sepiori Provinsi Papua. Majalah BIAM, 13(2), 16. https://doi.org/10.29360/mb.v13i2.3542
Kole, H., Tuapattinaya, P., & Watuguly, T. (2020). Analisis Kadar Karbohidrat dan Lemak pada Tempe Berbahan Dasar Lamun (Enhalus acoroides). BIOPENDIX: Jurnal Biologi, Pendidikan Dan Terapan, 6(2), 91–96. https://doi.org/10.30598/biopendixvol6issue2page91-96
Lazaren, C. C., Antara, M., & Astarini, I. A. (2020). Kondisi Ekosistem dan Valuasi Ekonomi Lamun Di Pantai Samuh, Nusa Dua, Bali. ECOTROPHIC : Jurnal Ilmu Lingkungan (Journal of Environmental Science), 14(2), 201. https://doi.org/10.24843/ejes.2020.v14.i02.p10
Merly, S. L., Wagey, B. T., & Gerung, G. S. (2013). Community structure of seagrass beds in Arakan, South Minahasa Regency Struktur komunitas padang lamun Desa Arakan Kabupaten Minahasa Selatan. Aquatic Science & Management, 1(1), 32–38. http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jasm/index
Metekohy, A. E. (2016). Strategi Pengelolaan Ekosistem Lamun di Perairan Pantai Kampung Holtekamp Distrik Muara Tami Kota Jayapura Provinsi Papua. The Journal of Fisheries Development, 3(1), 1–10. www.jurnal.uniyap.ac.id
Muchsin, I., Kamal, M. M., Syukur, A., & Wardiatno, Y. (2017). Kerusakan Lamun (Seagrass) dan Rumusan Konservasinya di Tanjung Luar Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis, October, 69–80. https://doi.org/10.29303/jbt.v17i2.549
Patty, S. I. (2016). Mapping the Condition of Seagrasses Beds in Ternate -Tidore Waters, and Surrounding Areas. Jurnal Ilmiah Platax, 4(1), 9. https://doi.org/10.35800/jip.4.1.2016.13228
Pradhana, H. D. W., Endrawati, H., & Susanto, A. (2021). Analisis Kesesuaian Ekosistem Lamun sebagai Pendukung Ekowisata Bahari Pulau Panjang Kabupaten Jepara. Journal of Marine Research, 10(2), 213–224. https://doi.org/10.14710/jmr.v10i2.30118
Purnomo, H. K., Yusniawati, Y., Putrika, A., Handayani, W., & Yasman. (2017). Keanekaragaman spesies lamun pada beberapa ekosistem padang lamun di Kawasan Taman Nasional Bali Barat. 3(April), 236–240. https://doi.org/10.13057/psnmbi/m030213
Rahman, I., Astriana, B. H., Diniarti, N., Waspodo, S. W., & Damayanti, A. A. (2020). Pendampingan Masyarakat Dalam Kegiatan Monitoring Sebagai Upaya Pelestarian Ekosistem Lamun Di Perairan Pantai Sire, Kabupaten Lombok Utara. Jurnal PEPADU, 1(4), 497–501. https://doi.org/10.29303/jurnalpepadu.v1i4.141
Rifai, H., Quevedo, J. M. D., Lukman, K. M., Hernawan, U. E., Alifatri, L., Risandi, J., Kuswadi, Kristiawan, Uchiyama, Y., & Kohsaka, R. (2023). Understanding community awareness of seagrass ecosystem services for their blue carbon conservation in marine protected areas: A case study of Karimunjawa National Park. Ecological Research, January, 1–16. https://doi.org/10.1111/1440-1703.12391
Syukur, A., Wardiatno, Y., & Muchsin, I. (2017). Kerusakan Lamun (Seagrass) dan Rumusan Konservasinya di Tanjung Luar Lombok Timur. Jurnal Biologi Tropis, 17(2), 69–80.
Tangke, U. (2010). Ekosistem padang lamun (Manfaat, Fungsi dan Rehabilitasi). Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan, 3(1), 9–29. https://doi.org/10.29239/j.agrikan.3.1.9-29
Tehubijuluw, H., Watuguly, T., & Tuapattinaya, P. M. . (2019). Analisis Kadar Flavonoid pada Teh Daun Lamun (Enhalus acoroides) Berdasarkan Ketuaan Daun. Biopendix: Jurnal Biologi, Pendidikan Dan Terapan, 5(1), 1–7. https://doi.org/10.30598/biopendixvol5issue1page1-7
Wakano, D. (2013). Pemanfaatan Buah Lamun Enhalus acoroides sebagai Sumber Makanan Alternatif Masyarakat Desa Lomin Seram Bagian Timur. Prosiding FMIPA Universitas Pattimura 2013, 5(3), 9–12.
Published
2023-06-30
How to Cite
Sabar, M., Irfan, M., Nursanti, N., Samman, A., Salim, F. D. and Bahtiar, B. (2023) “PENYULUHAN PELESTARIAN EKOSISTEM LAMUN (SEAGRASS) PADA MASYARAKAT PANTAI KASTELA, PULAU TERNATE”, Aquana: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 4(1), pp. 18-24. doi: 10.20527/aquana.v4i1.58.