PEMANFAATAN LIMBAH BUANGAN AIR IKAN LELE SEBAGAI PUPUK CABAI RAWIT PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DI DESA RESUN KABUPATEN LINGGA

  • Dwi Septiani Putri FIKP Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Shavika Miranti FIKP Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Rika Wulandari FIKP Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Muzahar Muzahar FIKP Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Henky Irawan FIKP Universitas Maritim Raja Ali Haji
  • Okto Rimandi Bakkara FIKP Universitas Maritim Raja Ali Haji

Abstract

Berdasarkan data KKP, produksi ikan lele di Kabupaten Lingga pada tahun 2019 mencapai 14.760 ton. Nilai ini diprediksi akan terus meningkat dan menimbulkan masalah tersendiri, seperti buangan limbah air budidaya. Pergantian air pada kolam pemeliharaan ikan lele dilakukan 5x15 hari. Air limbah ini dibuang ke parit hingga menimbulkan bau di lingkungan setempat. Namun, air limbah kolam lele kaya unsur hara seperti Nitrogen, Pospor, NH3, NO3, NO2, C-Organik, dengan pH 7–8. Kandungan unsur hara ini penting bagi tumbuhan, seperti cabai rawit. Permintaan cabai rawit tergolong tinggi di Indonesia dengan angka produksi nasional 1,39 juta ton pada tahun 2021. Hal ini membuat kegiatan pengabdian ini penting untuk dilakukan mengingat kebutuhan solusi dari permasalahan air limbah budidaya yang dikeluhkan pembudidaya dan Masyarakat saat ini. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu survey lapangan, pemaparan materi pelatihan, praktik lapang, dan pengolahan data. Kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa produk Pupuk Organik Cair (POC) dan data pertumbuhan cabai rawit. Pengabdian masyarakat ini memberikan solusi nyata bagi pembudidaya ikan lele terhadap pemanfaatan air limbah sebagai pupuk cair.

References

Andriyeni., Firman., Nurseha dan Zulkhasyni. 2017. Studi Potensi Hara Makro Air Limbah Budidaya Lele sebagai Bahan Baku Pupuk Organik. Jurnal Agroqua, 15(1).
Prihmantoro, (2001). Seasonal Vegetable Hydroponics. Publisher PT. Spreader Governmental Jakarta.
Hadisuwito, Sukamto. (2006). Membuat Pupuk Kompos Cair . Jakarta : Agro Media Pustaka.
Higa T, Wididana GN. 1994. Effect of effective microorganisms (EM-4) on the growth and production of Crops. Bull Kyusei Nature Farming 2: 27-36.
KKP. 2023. https://statistik.kkp.go.id/. Diakses pada 20 Februari 2023 di Tanjungpinang
Pappa, Suryadi. 2023. Melirik Potensi Budidaya Ikan Air Tawar. https://paktanidigital.com/artikel/melirik-potensi-budidaya-ikan-air tawar/#.ZB8MyHZBzIU. Diakses pada 17 Maret 2023 di Tanjungpinang
Rizaty, Monavia Ayu. 2021. Produksi Cabai Rawit di Indonesia Turun 8,09% pada 2021. https://dataindonesia.id/sektor-riil/detail/produksi-cabai-. Diakses pada 20 Februari 2023 di Tanjungpinang
Saragih, Romadani., Triyanto, Yudi., dan Dalimunthe, Badrul Ainy. 2021. Pengaruh Pemberian POC Limbah Air Lele dan Pupuk Npk Mestibiru 16-16-16 terhadap Tanaman Cabai Rawit (Capsicum Frutescens). Jurnal Mahasiswa Agroteknologi (JMATEK), 2(2)
Soesanto L, Mugiastuti E, Rahayuniati R.F. (2014). Application of liquid formula Pseudomonas fluorescens P60 to suppress red chili Virus disease. Jurnal Fitopatologi 9 (6): 179-185.
Susila. (2006). Free Vegetable Cultivation. Department of Agronomy and Horticulture. Bogor : Bogor Agricultural Institute.
Yusran, FH. (2008). Existing versus added organic matter in relation to phosphorus availability on lateritic soils. J Trop Soils 13:23–34
Wiparwin, A. (2006). The effect of compost and liquid manure on the yield of Chinese kale (Brassica oleracea var. altoglabra). IOP Publishing MJUWeb. http://webpa c.libra ry.mju.ac.th:8080/mm/ fullt ext/thesi s/2550/Aphir ak_Wiparwin/%E0%B8%AD%E0%B8%A0%E0%B8%B4%E0%B8%A3%E0%B8%B1%E0%B8%81%E0%B8%A9%E0%B9%8C%20%20%E0%B8%A7%E0%B8%B4%E0%B8%A0%E0%B8%B2%E0%B8%A7%E0%B8%B4%E 0%B8%99.pdf. Diakses 08 September 2023.
Published
2023-12-31
How to Cite
Putri, D. S., Miranti, S., Wulandari, R., Muzahar, M., Irawan, H. and Bakkara, O. R. (2023) “PEMANFAATAN LIMBAH BUANGAN AIR IKAN LELE SEBAGAI PUPUK CABAI RAWIT PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DI DESA RESUN KABUPATEN LINGGA”, Aquana: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 4(2), pp. 117-121. doi: 10.20527/aquana.v4i2.65.