MODEL TAMBAK SILVOFISHERY UNTUK BUDIDAYA PEMBESARAN KEPITING BAKAU (SCYLLA SPP.) DI DESA MURA KINTAP

  • Nursalam Nursalam Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
  • Ira Puspita Dewi Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
  • Hamdani Hamdani Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
  • Yuliyanto Yuliyanto Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
  • Anggi Marista Salsabila Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat
  • Putri Lestari Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat

Abstract

Desa Muara Kintap di Kecamatan Kintap memiliki luas 4.900 hektar dengan kepadatan penduduk lebih dari 5.613 jiwa. Desa ini sangat bergantung pada perikanan tradisional, tetapi potensi pendapatan ekonominya terletak pada produksi kepiting bakau. Tantangan yang dihadapi oleh mitra meliputi ketergantungan pada metode penangkapan ikan tradisional, keterbatasan akses ke pasar yang menguntungkan, kurangnya teknik budidaya modern, dan ketidakmampuan memanfaatkan sumber daya perikanan. Program pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk mendorong pemanfaatan sumber daya mangrove yang berkelanjutan, memberikan keterampilan kepada mitra dalam beternak kepiting bakau dengan model tambak silvofishery, meningkatkan mata pencaharian dan nilai produk perikanan, serta mendiversifikasi ekonomi lokal. Program ini telah meningkatkan pemahaman mitra tentang model tambak silvofishery untuk budidaya kepiting bakau.

References

Arum, Riska Mustika Ambar. 2024. Analisis Kelimpahan Kepiting Bakau (Scylla spp.) dan Hubungannya dengan Kerapatan Mangrove Serta Parameter Lingkungan di Desa Muara Kintap Kecamatan Kintap Kabupaten Tanah Laut Provinsi Kalimantan Selatan. Skripsi. Program Studi Ilmu Kelautan. Universitas Lambung Mangkurat. Banjarbaru.
Mardiana, W. Mingkid dan H. Sinjai. 2015. Kajian kelayakan dan pengembangan lahan budiaya kepiting bakau (Scylla spp.) di Desa Likupang II Kabupaten Minahasa Utara. Jurnal Budidaya Perairan. 3 (1): 154 – 164.
Putri, R.A., I. Samidjan dan D. Rachmawati. 2014. Performa pertumbuhan dan kelulusan hidup kepiting bakau (Scylla paramamosain) melalui pemberian pakan buatan dengan persentase jumlah yang berbeda. Journal of Aquaculture Management and Technology. 3 (4): 84 – 89.
Rangka, N.A. 2007. Status usaha kepiting bakau ditinjau dari aspek peluang dan prospeknya. Jurnal Neptunus. 14 (1): 90 – 100.
Rizal, James Abraham, Muawanah Umi. 2017. Pendekatan mata pencaharian berkelanjutan dalam desain pengelolaan kepiting bakau di Ohoi Evu Kabupaten Maluku Tenggara. Prosiding Simposium Nasional Krustasea: 139-146. ISBN 978-979-789-054-4.
Saidah, S dan Sofia, L.A. 2016. Pengembangan Usaha Pembesaran Kepiting Bakau (Scylla spp) Melalui Sistem Silvofishery. Jurnal Hutan Tropis, 4 (3), 265-272.
Sofia, L.A. 2011. Kelayakan finansial usaha budidaya kepiting soka di lahan tambak (Studi kasus di Desa Pagatan Besar Kabupaten Tanah Laut. Kalimantan Selatan). Jurnal Al’Ulum. 47 (1): 29 – 35.
Syahdan, M., Rosadi, E., Nursalam N, Dewi, I.P., Anshary, A.F. 2021. Management status of mud crab fisheries in selected areas of FMA 713, East Kalimantan, Indonesia using the Indonesian Ecosystem Approach to Fisheries Management (EAFM) Assessment Methodology. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science 763 (2021) 012046.
Wibowo, K dan T. Handayani. 2006. Pelestarian hutan mangrove melalui pendekatan mina hutan (silvofishery). Jurnal Teknik Lingkungan. 7 (3): 227 – 233.
Published
2024-06-30
How to Cite
Nursalam, N., Dewi, I. P., Hamdani, H., Yuliyanto, Y., Salsabila, A. M. and Lestari, P. (2024) “MODEL TAMBAK SILVOFISHERY UNTUK BUDIDAYA PEMBESARAN KEPITING BAKAU (SCYLLA SPP.) DI DESA MURA KINTAP”, Aquana: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat, 5(1), pp. 47-53. doi: 10.20527/aquana.v5i1.83.

Most read articles by the same author(s)