Aquana: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat

SOSIALISASI KEGIATAN BUDIKDAMBER UNTUK PEMANFAATAN LAHAN PEKARANGAN DAN PEMENUHAN KEBUTUHAN PANGAN RUMAH TANGGA DI DESA BINCAU

2024-08-26T12:55:37+00:00

Kegiatan sosialisasi Budikdamber di Desa Bincau bertujuan untuk memanfaatkan lahan pekarangan sempit dengan teknik budidaya ikan dan sayuran secara bersamaan. Budikdamber, atau Budidaya Ikan dalam Ember, merupakan metode inovatif yang menggabungkan akuaponik dengan menggunakan ember sebagai wadah utama, sehingga memungkinkan pemanfaatan ruang secara efisien dan ramah lingkungan. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tematik Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat pada 31 Juli 2024. Melalui sosialisasi, penyuluhan, dan diskusi interaktif, peserta diperkenalkan pada teknik Budikdamber, termasuk persiapan alat, penanaman bibit, dan pemeliharaan sistem. Program ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, motivasi, dan ketahanan pangan rumah tangga di Desa Bincau. Hasil evaluasi menunjukkan peningkatan signifikan dalam pemahaman peserta mengenai teknik ini, serta minat dan antusiasme yang tinggi untuk menerapkannya.

PENGOLAHAN DAN PENGEMASAN PRODUK AKAR PINANG IKAN LELE DI KELURAHAN LOKTABAT UTARA

2024-08-30T18:26:59+00:00

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Kelompok 4 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat melaksanakan program sosialisasi dan demo pengolahan dan pengemasan produk akar pinang ikan lele di Kelurahan Loktabat Utara, Gg. Jolali RT 18 RW 007, Banjarbaru. Tujuan dari program ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan kemahiran masyarakat dalam melakukan diversifikasi produk berbahan dasar ikan lele, khususnya bagi para pelaku usaha mikro. Teknik pengolahan ikan lele diperkenalkan kepada masyarakat melalui sesi diskusi interaktif, demonstrasi, dan sosialisasi, sehingga menghasilkan produk baru yang bernilai tambah. Peserta juga mempelajari cara mengemas produk akar pinang dengan cara yang bersih, kekinian, dan meningkatkan nilai jual produk sehingga para peserta sangat antusias mengikuti prosesnya. Pengetahuan dan daya tarik masyarakat terhadap diversifikasi produk dan pengemasan ikan lele telah meningkat secara signifikan sebagai hasil dari kegiatan ini, yang dibuktikan dengan meningkatnya skor daya tarik peserta yaitu (20,90%).

SOSIALISASI BUDIDAYA IKAN YANG DILAKUKAN DALAM EMBER (BUDIKDAMBER) SEBAGAI SOLUSI CERDAS MENUJU KEMANDIRIAN PANGAN RUMAH TANGGA DI KELURAHAN BANGKAL

2024-08-30T16:14:15+00:00

Sosialisasi budikdamber yang dilakukan di Kelurahan Bangkal memiliki tujuan yaiitu untuk memperkenalkan kepada masyarakat mengenai teknik budidaya ikan dan tanaman yang bisa dilakukan secara bersamaan demi meningkatkan ketahanan pangan masyarakat. Budikdamber memungkinkan masyarakat untuk menghasilkan ikan dan sayuran sendiri, terutama di daerah perkotaan yang memiliki lahan terbatas. Budikdamber merupakan metode budidaya ikan yang inventif dan ramah lingkungan di mana ikan dan tanaman sayuran dipelihara dalam satu wadah, biasanya digunakan dalam ember. Air yang digunakan untuk memelihara ikan akan mengandung nutrisi yang kaya dari kotoran ikan, yang sangat bermanfaat bagi pertumbuhan tanaman. Kegiatan sosialisasi dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Tematik Kelompok 1 Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Lambung Mangkurat pada hari Rabu, 31 Juli 2024 bertempat di Aula Kantor Kelurahan Bangkal. Melalui sosialisasi maupun sesi diskusi, mahasiswa memperkenalkan kepada masyarakat pada konsep budikdamber, keuntungan budikdamber, alat dan bahan yang diperlukan, cara pembuatan, pemeliharaan, dan perawatan budikdamber. Sosialisasi ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi masyarakat dalam mencoba melakukan budikdamber sendiri sehingga dapat meningkatkan ketahanan pangan masyarakat di Kelurahan Bangkal. Hasil evaluasi dari sosialisasi ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan dalam pemahaman dan pengetahuan masyarakat dalam menyimak, mendengarkan, dan menerapkan materi sosialisasi budikdamber yang diberikan.

PENGEMBANGAN DIVERSIFIKASI (STIK BAWANG IKAN LELE) PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN SEBAGAI PROBLEM SOLUTION RENDAHNYA HARGA JUAL IKAN LELE (Clarias. Sp)

2024-08-30T17:05:18+00:00

Rendahnya harga jual ikan lele (Clarias Sp.) menjadi salah satu permasalahan yang dihadapi oleh petani ikan, terutama pada saat panen melimpah. Diversifikasi produk olahan perikanan, seperti pembuatan stik bawang ikan lele, merupakan salah satu solusi yang dapat diterapkan untuk meningkatkan nilai tambah produk dan memperluas peluang pasar. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan dan mengkaji potensi stik bawang ikan lele sebagai produk alternatif yang dapat dihasilkan dari hasil perikanan, serta menganalisis dampaknya terhadap peningkatan pendapatan petani ikan. Metode kegiatan meliputi tahapan produksi stik bawang ikan lele, pengemasan, pelabelan, dan pemasaran, serta analisis ekonomi untuk menghitung kelayakan usaha. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa stik bawang ikan lele memiliki nilai gizi yang baik, rasa yang dapat diterima oleh konsumen, dan potensi pasar yang menjanjikan. Secara ekonomi, diversifikasi ini juga memberikan keuntungan tambahan bagi petani dengan peningkatan harga jual dibandingkan dengan ikan lele segar. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah bahwa diversifikasi pengolahan ikan lele menjadi stik bawang dapat menjadi solusi yang efektif dalam mengatasi permasalahan rendahnya harga jual ikan lele. Selain itu, diversifikasi produk ini juga dapat membuka peluang usaha baru yang berkelanjutan bagi petani ikan, meningkatkan pendapatan, dan memperkuat ketahanan ekonomi lokal. Diperlukan untuk mengoptimalkan proses produksi dan pemasaran stik bawang ikan lele agar dapat diimplementasikan secara luas di kalangan petani ikan.

IMPLEMENTASI BUDIKDAMBER DI DESA JINGAH HABANG ULU, KABUPATEN BANJAR: STRATEGI PENINGKATAN KETAHANAN PANGAN DAN PRODUKSI PERIKANAN LOKAL

2024-08-30T17:43:19+00:00

Jingah Habang Ulu merupakan salah satu desa yang secara administrasi berada di Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan. Meskipun desa ini memiliki potensi sumber daya air yang signifikan, namun pemanfaatannya belum optimal di tengah mayoritas penduduknya yang bekerja di sektor pertanian dan perkebunan. Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik, Kelompok 16 memperkenalkan Budikdamber sebagai metode budidaya yang efisien dalam pemanfaatan lahan terbatas untuk produksi ikan dan sayuran secara simultan. Metode yang diterapkan dalam program ini mencakup sosialisasi dan demonstrasi. Sosialisasi dilakukan melalui pertemuan langsung dan distribusi materi informasi, dilanjutkan dengan demonstrasi praktis mengenai pembuatan dan pengelolaan Budikdamber. Hasilnya menunjukkan respon positif dan antusiasme tinggi dari masyarakat yang ditandai dengan meningkatnya permintaan untuk penerapan Budikdamber di rumah tangga. Program ini secara signifikan meningkatkan kesadaran dan keterampilan warga dalam memanfaatkan sumber daya lokal untuk diversifikasi pangan yang pada akhirnya mengurangi ketergantungan pada pasokan eksternal. Dengan demikian, Budikdamber memiliki potensi besar untuk menjadi model ketahanan pangan yang berkelanjutan di wilayah pedesaan.