Aquana: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana <p><strong>Aquana</strong> adalah Jurnal yang memuat hasil-hasil pengabdian kepada masyarakat yang berbasis pengembangan pengembangan IPTEK, pengembangan produk, pemberdayaan dan kemitraan masyarakat, kemitraan wilayah, kewirausahaan, kuliah kerja nyata baik di bidang perikanan, kelautan, ilmu-ilmu pertanian, lingkungan, pendidikan, sosial humaniora dan sejenisnya</p> en-US jurnal.aquana@ulm.ac.id (Admin Aquana) nursalam@ulm.ac.id (Nursalam) Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 OJS 3.1.1.2 http://blogs.law.harvard.edu/tech/rss 60 DISEMINASI POLA HIDUP MINIM SAMPAH KEPADA IBU-IBU DESA TANJUNG BATU SEBERANG KABUPATEN OGAN ILIR http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/54 <p>Sampah merupakan salah satu persoalan lingkungan yang perlu mendapatkan perhatian serius. Salah satu jenis sampah yang mendominasi adalah sampah organik yang berasal dari aktifitas rumah tangga. Oleh karena itu dibutuhkan kegiatan diseminasi pola hidup minim sampah terhadap ibu-ibu yanga ada di Desa Tanjung Batu Seberang Kabupaten Ogan Ilir. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November 2020 di Aula Rumah Tahfidz Yayasan Darul Mukhlisin Assyarif Desa Tanjung Batu Seberang Kabupaten Ogan Ilir Sumatera Selatan. Khalayak sasaran adalah ibu-ibu dan remaja putri yang ada di Desa Tanjung Batu Seberang. Metode yang digunakan adalah presentasi dan demo hasil kegiatan yang telah disiapkan sebelumnya. Saat presentasi, terdapat 3 jenis contoh pengelololaan sampah organic yaitu pembuatan ecoenzyme, pemanfaatan cangkang telur untuk kompos serta pemanfaatan limbah cangkang udang sebagai bahan kaldu.&nbsp; Ketiga contoh pengelolaan sampah tersebut diperlihatkan hasil akhir (barang jadi) yang telah dipersiapkan sebelumnya. Para audiens (ibu-ibu dan remaja putri) tampak antusias mengikuti kegiatan ini dari awal hingga akhir.</p> Wike Ayu Eka Putri, Riris Aryawati, T. Zia Ulqodry, Fitri Agustriani, Ellis Nurjuliasti Ningsih, Baharuddin Baharuddin ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/54 Sat, 30 Dec 2023 00:00:00 +0000 PENGOLAHAN PATTY BURGER IKAN PATIN SEBAGAI PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) YANG SEHAT DI KELOMPOK “POSYANDU PERSADA” http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/70 <p>Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada balita salah satu tujuannya adalah untuk mengatasi masalah gizi yang terjadi pada Masyarakat.&nbsp; Pemberian Makanan Tambahan (PMT) adalah kegiatan pemberian makanan kepada Balita dalam bentuk kudapan&nbsp; yang aman dan bermutu serta kegiatan pendukung lainnya dengan memperhatikan aspek mutu dan keamanan pangan, serta mengandung nilai gizi yang sesuai dengan kebutuhan sasaran. &nbsp;Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang sehat akan diberikan melalui pengolahan kudapan yang menggunakan bahan ikan patin yang terjangkau harganya tetapi memiliki kadar protein (17 gram/100 gram) yang sangat cocok untuk sumber protein bagi semua kelompok usia mulai dari bayi hingga usia lanjut dalam bentuk olahan patty burger.</p> Rabiatul Adawyah, El Redha, Juhana Suhanda, Tri Dekayanti, Muhammad Adriani, Findya Puspitasari, Ahmadi Ahmadi, Baharuddin Baharuddin, Hamzah Hamzah ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/70 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0000 PENINGKATAN PRODUKSI DAN MUTU BENIH IKAN PATIN DENGAN TEKNOLOGI DOUBLE HAPA DAN PEMUASAAN DI KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN JAYA BAKTI, KECAMATAN ALALAK, BARITO KUALA http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/75 <p>Kecamatan Alalak merupakan salah satu kecamatan di kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan. Kelompok pembudidaya ikan (pokdakan) Jaya Bakti sebagai khalayak sasaran mitra merupakan salah satu pokdakan yang ada di kecamatan Alalak. Pokdakan Jaya Bakti melakukan kegiatan budi daya ikan patin (Pangasius sp) dan lele (Clarias sp). Produksi ikan masih rendah karena keterbatasan pengetahuan teknis budi daya ikan dan masih tingginya tingkat kematian benih ikan patin berukuran 1-3 cm. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) memperkenalkan teknologi double hapa sebagai inkubator benih dan aplikasi pemuasaan. Target luaran dari kegiatan PKM ini meningkatnya sintasan benih ikan patin &gt;70% dan menekan biaya produksi pakan 20-30%. Metode pelaksanaan kegiatan PKM dengan metode penyuluhan, demonstrasi, dan evaluasi. Hasil evaluasi diperoleh data bahwa pengetahuan khalayak sasaran mitra diperoleh rerata tidak mengetahui sampai sedikit mengetahui (X=18,33), setelah diberi penyuluhan, tingkat pengetahuan khalayak sasaran mitra berubah menjadi cukup sampai banyak mengetahui tentang teknologi double hapa sebagai inkubator benih ikan dan aplikasi pemuasaan (Y = 36,6). Hasil analisis uji dua pihak, terjadi peningkatan yang nyata di mana t hit = 7,64 &gt; t tab (0,05) = 2,13 dan t tab (0,01) = 2,95. Hal ini berarti terjadi peningkatan pengetahuan setelah dilakukan penyuluhan. Dari kegiatan PKM ini khalayak sasaran mitra memiliki sikap yang mendukung pada kegiatan yang dilakukan, ditunjukkan dengan antusiasnya keterlibatan khalayak sasaran mitra dalam program PKM ini.</p> Junius Akbar, Muhammad Adriani, Elva Nurmili Hastati ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/75 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0000 BUDIKDAMBER PLUS AQUAPONIK DAN PENGOLAHAN PASCA PANEN UNTUK PEMENUHAN PROTEIN HEWANI ANAK PANTI ASUHAN AHSANUL HUDA, KEC BAKUMPAI BATOLA http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/71 <p>Panti Asuhan Ahsanul&nbsp; Huda&nbsp; terletak di ujung Desa Bahalayung&nbsp; di pinggir alur Sungai Barito RT01/RW00&nbsp; Kec. Bakumpai, Kabupaten Barito Kuala Prov Kalimantan Selatan. Kegiatan yang ada di Pondok Pesantren Ahsanul&nbsp; Huda&nbsp;&nbsp; adalah Agama Islam seperti membaca al Qur”an dan mendalami tajuitnya, Fikih, Tahfidz Qur’an dan memasak sebagai kegiatan unggulan.&nbsp; Selama pendidikan, santri yang mondok tidak dikenakan biaya. Pemenuhan kebutuhan pangan, terutama protein hewani merupakan komponen biaya terbesar dan diperlukan setiap hari. Untuk keberlanjutan kegiatan pondok diperlukan terobosan upaya lain yang bersumber dari kemampuan sendiri. Berdasarkan analisis situasi dan diskusi dengan mitra PKM disepakati kegiatan-kegiatan: i) penyuluhan, bimbingan dan pelatihan keterampilan kepada pengelola pondok dan santri untuk menciptakan sumber pendapatan melalui usaha budidaya ikan dalam ember plus akuaponik; ii) Pelatihan pembuatan bakso dan nugget ikan patin untuk pengolahan hasil pasca panen ikan; iii) Pelatihan Manajemen pemeliharaan ikan patin dengan metode Budikdamber plus aquaponik. Metode pendekatan yang digunakan dalam PKM ini adalah partisipasi kelompok yang meliputi: penyuluhan, demonstrasi-partisipatif, pendampingan. Selanjutnya dilakukan evaluasi untuk menilai efektivitas program dalam pencapaian luaran kegiatan. Hasil evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan menunjukkan Pengelola Pondok Pesantren dan santri mampu melakukan usaha budidaya budikdamber plus akuaponik serta pengolahan ikan patin menjadi bakso dan nugget ikan secara mandiri tanpa bimbingan. Pengelola Pondok Pesantren dan santri memahami dan terampil melakukan tahapan-tahapan usaha budidaya ikan dengan budikdamber plus aquaponik dan pembuatan bakso serta nugget ikan yang dapat dijadikan sebagai sumber pendapatan atau untuk memenuhi kebutuhan pangan pondok sehari-hari sehingga dapat mengurangi biaya operasional pondok pesantren.</p> Herliwati Herliwati, Mijani Rahman ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/71 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0000 PENGOLAHAN KERIPIK SEPAT RAWA MULTI RASA UNTUK NELAYAN DI DESA SIMPANG EMPAT KECAMATAN KERTAK HANYAR KABUPATEN BANJAR http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/72 <p>Kelompok Maju Bersama Desa Simpang Empat Kecamatan Kertak Hanyar Kabupaten Banjar KalSel sudah mendapatkan pendampingan dan pelatihan tentang pengolahan keripik sepat rawa melalui program PDWA LPPM ULM tahun 2022. Program pelaksanaan PDWA pada Kelompok ini tergolong berhasil karena selama proses pendampingan anggota kelompok antusias mengelola kegiatan usaha ini. Namun karena pendanaan program masih berskala kecil, usaha kripik sepat rawa mengalami beberapa kendala. Permasalahan yang dihadapi oleh Kelompok Maju Bersama perlu ditanggulangi dan kegiatan usaha harus tetap dilakukan agar berlanjut dan berkembang. Peningkatan kualitas dan kuantitas produk agar dapat bersaing dengan produk sejenis, dan manajemen usaha (keuangan dan pemasaran) agar pemanfaatan modal terbatas berpotensi jumlah penjualan produk meningkat. Proses pengolahan keripik sepat rawa dilakukan dengan memasak ikan sepat rawa secara presto setelah itu digoreng dan ditiriskan menggunakan spinner. Keripik sepat rawa kemudian ditaburi bumbu instan dengan 3 rasa berbeda. Antusias tinggi dari anggota kelompok dalam mengembangkan usaha pengolahan keripik sepat rawa membuat program PKM terselenggara lancar dan memberikan manfaat.</p> Purnomo Purnomo, Ahmad Rifani, Candra Candra, Andrew Yoelbie Kaharap, Nur Azizah Amalia ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/72 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0000 PENYULUHAN PENGGUNAAN UMPAN YANG BERBEDA PADA USAHA PERIKANAN LALANGIT (HORIZONTAL GILLNET) DI DESA BANGKAU KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/74 <p>Usaha perikanan umumnya dilakukan di Desa bangkau dengan menggunakan alat-alat tangkap tradisional seperti <em>rengge</em><em> (gill net), lukah (fiss pots), lalangit (horizontal gill net), tempirai (stage trap),</em> jala (<em>cast net</em>), <em>sesuduk</em> (<em>scoop net</em>), Setrum (e<em>lectrical fishing device</em>), <em>hampang padang/terumbuan</em> (<em>trap</em>), <em>hancau </em>(<em>stationary lift net</em>), rawai (<em>longline</em>), dan Banjur (<em>hook and line</em>). Permasalahan yang dihadapi mitra dan solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana, adalah inovasi hasil dari penelitian dalam bidang Teknologi dan Manajemen penangkapan ikan. Berbagai cara yang dilakukan nelayan untuk meningkatkan hasil tangkapan. Kegiatan penangkapan yang dilakukan nelayan beragam alat tangkap. Salah satu alat tangkap yang banyak digunakan nelayan desa Bangkau ialah <em>lalangit</em>&nbsp; Berdasarkan kondisi yang dihadapi mitra dan solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana, maka disepakati beberapa solusi yang akan dilaksanakan ialah melakukan kegiatan penyuluhan terkait penggunaan umpan yang berbeda untuk menghasilkan hasil tangkapan optimal. Kegiatan Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) telah dilaksanakan di KUB <em>Kaganangan </em>Tanggal 29 Juli 2023, jumlah peserta sebanyak 18 orang yang terdiri dari 1 orang ketua KUB dan 17 anggotanya. Sebelum dan sesudah dilakukan kegiatan ini panitia melakukan pre test dan post test dengan menggunakan kuisioner kemudian dianalisis dengan <em>t-Test Paired Two Sample for Means</em>. Hasil analisis nilai p value sebesar 0,00026, sedangkan alpha 0,05, kerana nilai p value (0,00026 &lt; alpha (0,05) maka disimpulkan terdapat peningkatan pengetahuan peserta setelah mendapat materi penyuluhan.</p> Erwin Rosadi, Siti Aminah, Iriansyah Iriansyah, M. Dodi Febriyandi, Nadia Salsabila ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/74 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0000 PEMANFAATAN LIMBAH BUANGAN AIR IKAN LELE SEBAGAI PUPUK CABAI RAWIT PADA KELOMPOK PEMBUDIDAYA IKAN DI DESA RESUN KABUPATEN LINGGA http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/65 <p>Berdasarkan data KKP, produksi ikan lele di Kabupaten Lingga pada tahun 2019 mencapai 14.760 ton. Nilai ini diprediksi akan terus meningkat dan menimbulkan masalah tersendiri, seperti buangan limbah air budidaya. Pergantian air pada kolam pemeliharaan ikan lele dilakukan 5x15 hari. Air limbah ini dibuang ke parit hingga menimbulkan bau di lingkungan setempat. Namun, air limbah kolam lele kaya unsur hara seperti Nitrogen, Pospor, NH<sub>3</sub>, NO<sub>3</sub>, NO<sub>2</sub>, C-Organik, dengan pH 7–8. Kandungan unsur hara ini penting bagi tumbuhan, seperti cabai rawit. Permintaan cabai rawit tergolong tinggi di Indonesia dengan angka produksi nasional 1,39 juta ton pada tahun 2021. Hal ini membuat kegiatan pengabdian ini penting untuk dilakukan mengingat kebutuhan solusi dari permasalahan air limbah budidaya yang dikeluhkan pembudidaya dan Masyarakat saat ini. Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilakukan dalam beberapa tahap yaitu survey lapangan, pemaparan materi pelatihan, praktik lapang, dan pengolahan data. Kegiatan tersebut mendapatkan hasil berupa produk Pupuk Organik Cair (POC) dan data pertumbuhan cabai rawit. Pengabdian masyarakat ini memberikan solusi nyata bagi pembudidaya ikan lele terhadap pemanfaatan air limbah sebagai pupuk cair.</p> Dwi Septiani Putri, Shavika Miranti, Rika Wulandari, Muzahar Muzahar, Henky Irawan, Okto Rimandi Bakkara ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/65 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0000 PELATIHAN PENGOLAHAN PRODUK GEL PENGHARUM RUANGAN PENGUSIR NYAMUK BERBAHAN DASAR KARAGENAN UNTUK MASYARAKAT PESISIR BELINYU http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/68 <p>Salah satu inovasi yang dapat dilakukan oleh masyarakat pesisir adalah dengan melakukan pengembangan produk melalui alternatif bahan baku utama rumput laut.Rumput laut jenis <em>Eucheuma cottonii</em>di Kepulauan Bangka Belitung sendiri belum banyak dimanfaatkan dan sebagian besar hanya terdampar di tepi pantai tanpa adanya pengelolaan dan pemanfaatan. <em>E. cottonii </em>merupakan salah satu rumput laut yang dapat menghasilkan karagenan. Pada industri, karagenan dipakai sebagai stabilisator, pengental, pembentuk gel, pengemulsi, pengikat dan pencegah kristalisasi dalam industri makanan ataupun minuman, farmasi, kosmetik dan lain-lain. Salah satu pemanfaatan karagenan yang dapat digunakan yaitu sebagai bahan pembentuk gel dalam produk pengharum ruangan. Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat 290 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama tahun 2022 terjadi di Kabupaten Bangka. Berdasarkan informasi tersebut, maka kegiatan ini dilakukan tidak hanya untuk meningkatkan inovasi/pengembangan produk berbasis sumberdaya kelautan dan perikanan tetapi juga meminimalisasi masalah yang terjadi di wilayah tersebut. Kegiatan pembuatan gel pengharum ruangan yang dibuat dikombinasikan dengan beberapa jenis tanaman yang berpotensi sebagai pengusir nyamuk seperti serai wangi, geranium, jeruk, lavender, dan lainnya yang sudah diekstrak (berupa minyak atsiri) sebagai salah satu upaya dalam meminimalisasi keberadaan nyamuk di suatu ruangan. Kegiatan pelatihan pembuatan <span class="mediumtext">produk gel pengharum ruangan berbahan dasar karagenan pengusir nyamuk</span>telah tercapai dan berhasil dilakukan, yaitu dengan memberikan informasi dan mempraktikan kepada kelompok masyarakat pesisir khususnya pengusaha di bidang perikanan mengenai cara mengolah karagenan menjadi gel pengharum ruangan pengusir nyamuk yang dapat memberikan nilai tambah dan nilau guna. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa peserta memahami materi yang diberikan dan mampu membuat gel pengharum ruangan saat pelatihan berlangsung.</p> Siti Aisyah, Hartoyo Notonegoro, Jeanne Darc Noviayanti Manik, Aditya Pamungkas ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/68 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0000 PENINGKATAN MANAJEMEN DAN KAPASITAS DIRI KELOMPOK NELAYAN BAGAN CHAN DI KELURAHAN DUFA-DUFA http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/69 <p>Kelompok Balisa Jaya adalah kelompok nelayan perikanan tangkap bagan perahu tradisonal di Desa Dufa-Dufa Kecamatan Ternate Utara. Permasalahan utama yang dihadapi pada kelompok ini adalah merupakan masalah klasik seperti yang dialami nelayan perikanan tangkap di Indonesia selama ini. Beberapa masalah yang ditemui pada kelompok ini adalah masalah unit alat tangkap yang kecil, teknologi yang digunakan masih sederhana, kompetisi dengan unit penangkapan yang sama, rusaknya sumberdaya karena beroperasi alat tangkap yang lebih besar dan waktu&nbsp; operasi penangkapan yang singkat.&nbsp; Untuk menjawab permasalahan ini maka dilakukan beberapa kegiatan seperti &nbsp;penyuluhan perikanan tangkap berupa pengenalan fishfinder dan lampu celup sebagai alat bantu penangkapan ikan, perbaikan alat tangkap seperti memperbaiki dan mengecat kapal, penanganan ikan segar yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) dan pelatihan manajemen keuangan sederhana yang mendapatkan respon yang baik dari kelompok mitra. Kegiatan penyuluhan ini berpengaruh positif terhadap kelompok mitra dalam melakukan aktifitas operasional nelayan bagan chan. Hal ini dibuktikan dengan pelaksaan penangkapan bagan chan mulai menggunakan beberapa alat bantu seperti fishfinder dan perbaikan kamar es agar lebih optimal. Pencatatan ekonomi dan penyusunan buku kas sederhana secara teratur mulai dilakukan, dan kelompok mitra mulai mengerti akan fungsi pencatatan ekonomi guna meningkatkan skala usaha serta dapat memperbaiki manajemen usahanya.</p> John Karuwal, Sandra Hiariey, Yonette Tupamahu, Abida Abida ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/69 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0000 PENAMBAHAN BAWANG PUTIH (Allium sativum L) PADA PENGOLAHAN IKAN SEPAT RAWA KERING DI DESA MUNING TENGAH KECAMATAN DAHA SELATAN KABUPATEN HULU SUNGAI SELATAN PROVINSI KALIMANTAN SELATAN http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/76 <p>Diversifikasi produk olahan perikanan saat ini diperlukan untuk menanggapi keinginan konsumen yang sudah berpikiran praktis sehingga membutuhkan makanan yang dapat langsung dikonsumsi dan adanya inovasi rasa baru dari produk original yang sudah ada. Bentuk kegiatan Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) adalah bersifat penyuluhan aktif demonstratif, dengan tahapan penjelasan teori, demontrasi, penerapan dan evaluasi. Kegiatan Program Dosen Wajib Mengabdi (PDWA) bertempat di Desa Muning Tengah Kecamatan Daha Selatan Kabupaten Hulu Sungai Selatan Provinsi Kalimantan Selatan dihadiri sebanyak dua belas orang anggota Kelompok Pengolah Berkat Bersama. Terhadap khalayak sasaran evaluasi dilakukan untuk mengetahui perubahan tingkat pengetahuan dan keterampilan anggota Kelompok Pengolah dalam membuat olahan ikan sepat rawa. Evaluasi keterampilan dan motivasi dilakukan dengan cara menilai, mengamati dan melakukan wawancara pada awal dan akhir kegiatan. Berdasarkan hasil evaluasi tingkat akhir (Post-test) telah terjadi peningkatan pengetahuan teknis tentang olahan ikan sepat rawa sebesar 75 % dari 16,7 % menjadi 91,7 % dari khalayak sasaran. Hasil evaluasi secara keseluruhan telah terjadi peningkatan pengetahuan dan kemauan ibu-ibu anggota Kelompok Pengolah Berkat Bersama untuk kreatif dan mau melakukan diversifikasi olahan ikan sepat rawa dan sekaligus meningkatkan pendapatan mereka.</p> Irhamsyah Irhamsyah, Agustiana Agustiana, Madu Mutiarani Mutmainnah, Salsabila Z. Rahmah ##submission.copyrightStatement## http://creativecommons.org/licenses/by-nc-nd/4.0 http://aquana.ulm.ac.id/index.php/aquana/article/view/76 Sun, 31 Dec 2023 00:00:00 +0000